Senin, 04 April 2011

KISAH SI KODOK TULI

Sumur Abar - Suatu hari, sekelompok kodok bepergian melewati hutan belantara, tiba-tiba beberapa ekor kodok dari sekelompok kodok itu terjatuh ke dalam sebuah lubang yang cukup dalam. Kodok-kodok lain segera berkumpul di sekeliling lubang dan melihat betapa dalamnya lubang tersebut. Lalu mengatakan kepada teman-temannya yang terperosok ke dalam jurang bahwa dengan dedalaman tersebut, kemungkinan besar mereka tak akan bisa keluar lagi dari sana dan mati di sumur itu. Kodok-kodok yang terperosok itu mencoba untuk mengabaikan komentar-komentar teman-temannya dan terus berusaha melompat keluar dari sumur dengan mengerahkan seluruh tenaga. Sementara mereka mencoba, kodok-kodok lainnya terus menyuruh mereka berhenti. Alasannya, apa pun yang mereka lakukan, hasil akhirnya tetap sama: mereka tidak akan mampu memanjat lubang dalam dan akan mati. Salah satu dari kodok itu mendengarkan saran teman-temannya dan menyerah. Kodok itu jatuh dan mati. Kodok-kodok lain pun akhirnya menyerah setelah mencoba menyerah, Mereka jatuh dan mati. Kodok yang tinggal seekor terus melompat sekuat tenaga. Melihat hal ini, kodok-kodok lainnya kembali berteriak dan menyuruhnya berhenti menyakiti diri sendiri dengan usaha yang sia-sia. Sehebat apa pun usahanya, dia akan mati juga. Si kodok itu terlihat tidak peduli dan berusaha melompat lebih tinggi dan lebih tinggi lagi. Akhirnya, setelah bekerja keras, si kodok berhasil dan keluar dari sumur dengan selamat. Ketika sampai di darat, kodok-kodok lain merasa takjub dan berkata,’’Kamu tidak mendengar kata-kata kami, ya?’’. Kemudian, ibu dari sang kodok menjawab bahwa anaknya pendengarannya tuli. Maka ia mengira bahwa teman-temannya terus berteriak memberinya semangat agar bisa menyelamatkan diri. Kodok yang selamat itu pun mengucapkan rasa terima kasih kepada teman-temannya yang menyemangatinya. Dari kisah itu kita dapat mengambil pesan moral bahwa sebagaimana pesan dari Imam Al-Ghazali, bahwa yang paling tajam di dunia ini adalah lidah. Sesungguhnya kekuatan hidup dan kekuatan mati ada pada lidah. Kata-kata dapat memberikan pengaruh yang luar biasa. Kata-kata yang buruk dapat mengakibatkan eratnya hubungan menjadi terpecah, benang hubungan menjadi terurai berai, bahkan sekali memberikan kata-kata atau bahasa negatif, sekali dapat memutuskan hubungan, mungkin tidak akan pernah bertemu lagi selamanya. Sebaliknya, kata-kata yang disampaikan dengan bahasa positif dapat menggugah semangat orang yang loyo, dapat membangkitkan orang yang sedang terjatuh, dapat membangunkan orang yang mengalami keterpurukan dan dapat membesarkan hati orang yang sedang putus asa. Kadang-kadang memang sulit dimengerti bahwa kata-kata penggugah semangat, bahasa positif, itu dapat membuat Anda berfikir & melangkah lebih jauh dari yang Anda perkirakan. Maka selalu ucapkanlah bahasa yang positif, agar lebih bermanfaat bagi orang lain, menjadi kekuatan bagi mereka dan menjadi nilai kredibilitas bagi pemilik sang penutur kata. Kata-kata yang terucap adalah cermin dari pribadi orang tersebut. Sumur Abar, 4/7/2011

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More