This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 06 April 2011

BILL GATES : Dilempari Botol Hingga Menjadi Raja Microsoft

Sumur Abar - Siapa yang tidak mengenal Microsoft di era teknologi ini? Terlebih jika Anda adalah seorang pengguna teknologi semacam komputer dan laptop, tentu Anda akan sangat familier dengan perangkat lunak yang satu ini. Microsoft adalah perusahaan software terbesar di dunia yang didirikan oleh seorang mahasiswa DO, Bill Gates. Nama Bill Gates sering dinobatkan sebagai orang terkaya di dunia. Padahal, perjalanan hidupnya bisa dibilang tidak terlalu mulus dimana ia lebih memilih drop out dari universitas. Nama lengkap Bill Gates adalah William Henry "Bill" Gates III. Ayahnya bernama sama dengannya William Henry Gates II yang saat ini berusia 86 tahun. Sedangkan sang ibu, Mary Maxwell Gates meninggal dunia tahun 1994. Ayah Gates berprofesi sebagai pengacara cukup terkenal. Sedangkan sang ibu menduduki dewan pimpinan di berbagai perusahaan. Gates punya dua saudawar wanita bernama Kristianne dan Libby. Di keluarga yang berada itulah, Bill Gates tumbuh besar. Bill sangat dekat dengan ibunya, Mary. Mary di masa mudanya dikenal sebagai atlet dan mahasiswa top. Dia menanamkan nilai kedisplinan pada anak-anaknya, termasuk pada Bill Gates. Mary menuntut anaknya untuk selalu belajar keras, berolahraga dan mengikuti les musik. Dia juga berharap anak-anaknya berpakaian dengan pantas dan ramah kepada para tamu yang berkunjung ke rumah. "Dia orang tua yang banyak terlibat dengan anaknya. Bukan hanya soal peringkat di kelas atau semacamnya, namun bagaimana kami harus bersikap di publik," tukas Libby Armintrout, adik Bill Gates. Sejak usia muda atau sekitar 10 tahun, Bill Gates menurut penuturan ayahnya sudah sangat suka belajar. Dia sudah tamat membaca World Book Encylopedia dari seri awal sampai akhir. "Saya sungguh memiliki banyak impian ketika masih kecil dan saya pikir hal itu tumbuh dari fakta bahwa saya punya kesempatan untuk banyak membaca," kata Gates suatu ketika. Orang tuanya pun sangat mendukung hobi yang bagus tersebut. Mereka selalu membelikan buku apapun yang diminta oleh anaknya. Pada usia 11 tahun, Gates sudah aktif bertanya pada ayah soal topik bisnis sampai peristiwa dunia. "Sungguh menarik dan saya pikir itu adalah hal yang hebat. Namun ibunya tidak menyukai kebiasannya itu," kenang Gates senior. Ya, sang ibu mulai khawatir karena Gates mulai cenderung hanya suka berkutat dengan buku ketimbang berhubungan dengan orang lain. Gates pun mulai sering bertengkar dengan ibu yang berupaya mengontrolnya Ayah dan ibu Gates mulai khawatir karena anaknya terlihat cepat bosan. Ia memang anak yang pandai dan mampu menyerap semua pelajaran dengan baik. Pada umur 13 tahun, Bill menuntut ilmu di sekolah eksklusif, Lakeside School. Dia dikenal sebagai siswa yang sangat pandai di sana. Di sisi lain, Bill Gates mulai tidak suka dikontrol orang tuanya. Pada sebuah makan malam ketika Gates masih remaja, ia berkata cukup kasar pada sang ibu karena sebuah pertengkaran. Sang ayah pun melempar botol minum ke wajah anaknya. Ia kecewa anaknya menjadi bandel. Gates akhirnya dibawa ke seorang terapis. Sang konselor menyatakan bahwa pada akhirnya, sang anak akan menang dalam 'pertengkaran' sehingga disarankan untuk tidak terlalu mengekangnya. Ibu dan ayah Gates akhirnya membiarkan anaknya tumbuh mandiri dan tidak terlalu mengekangnya lagi. Gates pun gemar berpetualang untuk menyalurkan hobinya mengutak atik komputer. Dia pernah menghabiskan beberapa malam di University of Washington untuk main komputer gratis. Dia pernah pula bekerja paruh waktu sebagai programmer di sebuah power plant di selatan Washington. Memilih Drop Out Akhirnya setelah mendirikan Microsoft bersama Paul Allen, Bill Gates memutuskan drop out dari Harvard University. Meski berat, orang tuanya mendukung keputusannya itu. "Mary dan aku sangat cemas tentang itu. Harapannya dan aku sebenarnya sama dengan orang-orang yang punya anak di universitas, yaitu agar dia wisuda," kata Gates senior. Ibunya tetap meminta Gates melakukan beberapa hal. Misalnya menjaga rumahnya tetap bersih dan datang berkunjung seminggu sekali untuk makan bersama. "Sungguh sebuah keputusan berat dan saya tahu orang tua juga mengkhawatirkannya. Dan meskipun saya tidak akan pernah mendorong orang lain untuk drop out sekolah, bagi saya pilihan itu memang tepat," ucap Bill Gates suatu ketika. Namun Gates pernah menyatakan penyesalan tidak sempat menyelesaikan kuliahnya. Dia pun meminta agar para mahasiswa tidak mengikuti jejaknya. "Saya kira drop out kuliah bukan ide yang bagus. Saya senang bisa menempuh kuliah meski hanya dua setengah tahun. Saya melengkapi beberapa kuliah dengan kursus online," kata Gates dalam sebuah pidato di Universitas Chicago. Kejayaan Microsoft Pilihan Bill Gates untuk drop out memang tepat baginya. Ia fokus mengembangkan Microsoft yang kemudian berjaya sebagai produsen software komputer terbesar di dunia. Sistem operasi Windows sampai sekarang masih sangat dominan dipakai di mayoritas komputer. Dan belum ada pesaing yang cukup berarti. Bill pun kerap dinobatkan sebagai orang terkaya di dunia. Harta kekayaannya diestimasi USD 61 miliar. "Saya mengambil langkah raksasa dan segera. Jika Anda berada di tempat dan waktu yang tepat dan memiliki visi ke mana teknologi baru akan menuju namun Anda tidak beraksi, Anda tidak akan pernah bisa sukses," katanya mengenai resep suksesnya. Saat ini, Bill Gates memang sudah pensiun dalam mengurusi Microsoft. Dia memilih fokus pada urusan kemanusiaan di yayasan Bill & Melinda Gates Foundation. Sampai tahun 2007, total sumbangan yang diberikan Bill & Melinda Gates Foundation telah mencapai USD 28 miliar. Yayasan ini dianggap salah satu yang paling banyak menyumbangkan uang untuk kegiatan kemanusiaan. Bill Gates sendiri dilaporkan telah memberikan persentase besar dari hartanya untuk aktivitas filantropi, sebesar 48%. Dia bergabung dengan dermawan kaya lain yang juga punya jejak sama, seperti Andrew Carnegie dan Warren Buffet. Sumur Abar, 6/4/2011

Senin, 04 April 2011

KISAH SI KODOK TULI

Sumur Abar - Suatu hari, sekelompok kodok bepergian melewati hutan belantara, tiba-tiba beberapa ekor kodok dari sekelompok kodok itu terjatuh ke dalam sebuah lubang yang cukup dalam. Kodok-kodok lain segera berkumpul di sekeliling lubang dan melihat betapa dalamnya lubang tersebut. Lalu mengatakan kepada teman-temannya yang terperosok ke dalam jurang bahwa dengan dedalaman tersebut, kemungkinan besar mereka tak akan bisa keluar lagi dari sana dan mati di sumur itu. Kodok-kodok yang terperosok itu mencoba untuk mengabaikan komentar-komentar teman-temannya dan terus berusaha melompat keluar dari sumur dengan mengerahkan seluruh tenaga. Sementara mereka mencoba, kodok-kodok lainnya terus menyuruh mereka berhenti. Alasannya, apa pun yang mereka lakukan, hasil akhirnya tetap sama: mereka tidak akan mampu memanjat lubang dalam dan akan mati. Salah satu dari kodok itu mendengarkan saran teman-temannya dan menyerah. Kodok itu jatuh dan mati. Kodok-kodok lain pun akhirnya menyerah setelah mencoba menyerah, Mereka jatuh dan mati. Kodok yang tinggal seekor terus melompat sekuat tenaga. Melihat hal ini, kodok-kodok lainnya kembali berteriak dan menyuruhnya berhenti menyakiti diri sendiri dengan usaha yang sia-sia. Sehebat apa pun usahanya, dia akan mati juga. Si kodok itu terlihat tidak peduli dan berusaha melompat lebih tinggi dan lebih tinggi lagi. Akhirnya, setelah bekerja keras, si kodok berhasil dan keluar dari sumur dengan selamat. Ketika sampai di darat, kodok-kodok lain merasa takjub dan berkata,’’Kamu tidak mendengar kata-kata kami, ya?’’. Kemudian, ibu dari sang kodok menjawab bahwa anaknya pendengarannya tuli. Maka ia mengira bahwa teman-temannya terus berteriak memberinya semangat agar bisa menyelamatkan diri. Kodok yang selamat itu pun mengucapkan rasa terima kasih kepada teman-temannya yang menyemangatinya. Dari kisah itu kita dapat mengambil pesan moral bahwa sebagaimana pesan dari Imam Al-Ghazali, bahwa yang paling tajam di dunia ini adalah lidah. Sesungguhnya kekuatan hidup dan kekuatan mati ada pada lidah. Kata-kata dapat memberikan pengaruh yang luar biasa. Kata-kata yang buruk dapat mengakibatkan eratnya hubungan menjadi terpecah, benang hubungan menjadi terurai berai, bahkan sekali memberikan kata-kata atau bahasa negatif, sekali dapat memutuskan hubungan, mungkin tidak akan pernah bertemu lagi selamanya. Sebaliknya, kata-kata yang disampaikan dengan bahasa positif dapat menggugah semangat orang yang loyo, dapat membangkitkan orang yang sedang terjatuh, dapat membangunkan orang yang mengalami keterpurukan dan dapat membesarkan hati orang yang sedang putus asa. Kadang-kadang memang sulit dimengerti bahwa kata-kata penggugah semangat, bahasa positif, itu dapat membuat Anda berfikir & melangkah lebih jauh dari yang Anda perkirakan. Maka selalu ucapkanlah bahasa yang positif, agar lebih bermanfaat bagi orang lain, menjadi kekuatan bagi mereka dan menjadi nilai kredibilitas bagi pemilik sang penutur kata. Kata-kata yang terucap adalah cermin dari pribadi orang tersebut. Sumur Abar, 4/7/2011

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More