This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 17 Juli 2013

FRESH GRADUATE UNTUK SEBUAH PENGABDIAN



Sumur Abar - Produk kelulusan mahasiswa dari perguruan tinggi tentu membawa dampak terhadap daya serap lulusan sebagai tenaga kerja baru atas peluang kerja yang tersedia. Kondisi seperti ini tak akan pernah selesai karena akan selalu dihasilkan lulusan baru setiap tahunnya, baik dari PTS ataupun PTN. Lulusan dari PTN pertahun mencapai 625 ribu orang, 80 persen di antaranya berada di Jawa. Para lulusan ini cenderung tidak memenuhi kebutuhan industri.

Jika data tahun 2010-2011 saja tercatat ada 4.337.039 mahasiswa di Indonesia, 58% kuliah di PTS dan 42% di PTS dengan kategori PTN baik dan besar 79% ada di Jawa, dan PT dengan kategori sedang hanya 21% ada di luar Jawa, maka dapat dipastikan bahwa empat tahun ke depan yang akan datang lulusan baru PT akan berada di atas angka 1 juta.

Dari catatan dunia kemahasiswaan terhadap stakeholder pengguna tenaga kerja lulusan PT, ternyata selama ini sering mengeluhkan kemampuan softskill tenaga kerjanya. Lantas kriteria tenaga kerja seperti apa yang dibutuhkan? Dalam persaingan global saat ini, kebutuhan tenaga kerja profesional dengan kemampuan softskill yang baik sudah menjadi tuntutan yang wajib dimiliki. Tenaga profesional yang demikian ini tidak lagi sekedar memiliki skill dan kecerdasan emosional, namun juga diperlukan juga kemampuan softskill yang sudah terasah lama sejak menempuh studi, sehingga tidak instan dan asal ikut pelatihan.

Bagaimana dunia pendidikan kita mendorong dihasilkannya produk pendidikan yang mampu menjawab tantangan global? Undang-Undang no. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional menjelaskan dalam pengertian pendidikan, yaitu: pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya sehingga memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian dirim kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinyam masyarakat, bangsa dan negara. Lalu bagaimana fakta yang ada dalam dunia pendidikan kita? Jujur harus kita katakan bahwa produk pendidikan kita belum mencapai seperti yang tertuang dalam UU 20/2003 tersebut.

Hasil survei tahun 2010 diketahui bahwa sebanyak 83,18 persen lulusan PT berharap menjadi karyawan, 60,87 persen lulusan sekolah menengan menginginkan menjadi karyawan juga. Dan yang bercita-cita menjadi pengusaha, untuk lulusan PT untuk sementara hanya 6,14 persen, sementara lulusan SMA hanyab 22,63 persen, sedangkan jumlah pengangguran sebanyak 8 juta orang. Angka ini menjelaskan kepada kita bahwa dunia pendidikan belum sepenuhnya mampu mendorong terciptanya para lulusan yang siap turun di dunia kerja secara mandiri. Belajar dari bangsa yang sudah maju memang semuanya berangkat dari kerja keras untuk tujuan membangun kemajuan bangsanya. Dan menjadi bansga yang maju merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh setiap negara di dunia.

Salah satu faktor yang mendukung bagi kemajuan adalah pendidikan. Begitu pentingnya pendidikan sehingga untuk mengukur suatu bangsa itu maju atau terbelakang dilihat dari bagaimana kemajuan dunia pendidikannya, sebab pendidikan merupakan proses mencetak generasi penerus bangsa. Apabila generasi yang dicetak outputnya bagus, pasti SDM yang dihasilkan bagus, namun apabila output proses pendidikan gagal, maka sulit mencapai kemajuan.

Kehadiran para fresh graduate untuk memajukan Indonesia sangat dinantikan, khususnya membangun dan memajukan dunia pendidikan guna mengubah keadaan pendidikan di negeri ini sesuai harapan menuju mekajuan yang merata di seluruh negeri. Kiprah fresh graduate di dunia pendidikan ini tdiak berhenti bahkan hilang karena harapan imbalan yang belum pantas dan layak diterimanya karena jumlah tidak sesuai harapan, tapi harus lebih mengedepankan rasa tanggungjawab yang ditumbuhkan secara profesional untuk memajukan bangsa. Imbalan atas kinerja di bidang pendidikan saat ini sedang di proses untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya, apalagi kita sendiri yang mengatakan jer basuki mawa bea.

Jujur harus dikatakan bahwa dunia pendidikan di Indonesia memasuki tahun 90-an mengalami lompatan kemajuan yang luar bisa di berbagai jenjang pendidikan. Apalagi perkembangan tekhnologi di era modern saat ini sangat mendukung terbukanya informasi yang dibutuhkan dunia pendidikan. Seiring dengan dukungan tekhnologi, dalam dunia pendidikan, pekerjaan rumah membangun SDM bangsa yang berdaya saing global membutuhkan piranti-piranti yang mampu menciptakan kader bansga yang kuat pada setiap jenjang pendidikan. Itulah gerbang pengabdian  para fresh graduate yang dinantikan di dunia pendidikan.

Sumur Abar, 17/7/2013

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More